Home » » trader the trend

trader the trend

Written By Unknown on Kamis, 09 Agustus 2012 | 22.22

Ada frasa yang seringkali anda baca “trend adalah teman anda”. Frasa tersebut tak lekang oleh waktu seperti berlian, telah teruji,  dan sangat penting sebagai basis dari trading plan anda. Kemampuan membaca trend adalah penting baik untuk traders senior maupun traders baru. Traders tahu ketika mereka menemukan satu arah trend yang kuat dan melakukan trade berdasarkan arah trend tersebut, akan membuat trading menjadi mudah dan menyenangkan.

Oleh karena itu, sebagai traders kita harus berupaya mencari tahu manakah trend yang lebih kuat untuk mengambil kesempatan (berulang-ulang) dari trend tersebut.  Bila kita sebagai traders tahu bahwa price bergerak dalam trend yang lebih kuat, suatu sistem atau strategi atau indikator menjadi tidak penting karena kita memiliki pemikiran sederhana. Ketika seorang trader melakukan trade berdasarkan arah trend, penetapan take profit menjadi lebih akurat dan loss menjadi minimal. Ini tidak berarti bahwa open trade akan langsung profit, namun berarti bahwa trader tersebut akan lebih fleksibel dalam melakukan entry dan exit berdasarkan arahan trend.


Sebagai contoh, Mas Anto tahu bahwa gerakan price EUR/USD adalah downtrend, maka ketika terjadi rebound/rally, yang Mas Anto lakukan adalah sell on rallies. Bahkan ketika ia melakukan entry dan ternyata price masih bergerak melawan entry, ia tidak galau karena yakin bahwa price akan bergerak ke arah target profit yang ia tetapkan.

Ada kecenderungan bahwa perolehan pips akan lebih banyak bila kita trading berdasarkan trend daripada counter trend. Kita akan melihat melalui chart sebagai berikut.


.
.


Kita dapat melihat bahwa dengan mengikuti trend, perolehan pips yang akan diterima lebih banyak daripada melawan trend.





Bagaimana Cara Mengindentifikasi Trend?
Pada dasarnya, cara yang paling sederhana untuk mengidentifikasi trend adalah dengan melakukan pemetaan trendline dan pemetaan floor serta ceiling. Kuasai dengan baik! Ada pula cara lain untuk melakukan identifikasi trend dengan menggunakan wave principle yang merupakan fungsi turunan dari fibonacci retracement.
Wave principle adalah salah satu metode dari teknikal analisis yang digunakan untuk mengamati siklus price action dan memprediksi kemana gerakan berikutnya dengan mengidentifikasi extreme dari psikologi investor, high dan low dalam harga dan beberapa faktor kolektif lainnya. Principle ini ditemukan oleh Ralph Nelson Elliott (1871-1948), seorang akuntan profesional. Ia mengajukan gagasan bahwa price bergerak dalam pola tertentu yang disebut sekarang sebagai elliott wave atau wave. Elliott menuliskan gagasan nya dalam sebuah buku “The Wave Principle” pada tahun 1938.

apa yang disangka baru, telah lama ada

Wave principle menyatakan bahwa price bergerak dalam siklus optimisme dan pesimisme investor secara natural. Siklus ini menciptakan pola dimana price action dari suatu market dapat dipetakan. Secara teknikal, price bergerak di antara kedua fase : impulsive dan korektif. Pada fase impulsive, price selalu bergerak berdasarkan trend, dan pada fase korektif, price bergerak melawan trend.


 Kita dapat melihat bahwa wave prinsip gelombang ini merupakan turunan dari fibonacci retracement. Tugas buat anda untuk membuktikan bahwa wave ini menghormati level-level fibonacci.

Bila kecenderungan dari price action adalah berada dalam uptrend, maka kita bisa melihat pembentukan higher high dan higher low pada chart. Bila kecenderungan dari price action adalah berada dalam downtrend, maka kita bisa melihat pembentukan lower high dan lower low pada chart.

Pada akhirnya, semua trend akan berakhir. Uptrend akan berubah menjadi downtrend ketika higher high dan higher low dilanggar. Sebaliknya, downtrend akan berubah menjadi uptrend ketika lower high dan lower low dilanggar.


Adalah penting untuk diketahui bahwa tidak ada aturan khusus untuk mengidentifikasi high dan low sebagai analisis trend. Penggunaan high dan low ini dimaksudkan agar kita dapat dengan jelas melihat trend apa yang lebih kuat untuk kita tradingkan. Berupaya menemukan pair yang memiliki kejelasan trend merupakan suatu hal yang mudah. Bila kita tidak yakin akan arah trend dari suatu pair, pindahlah ke pair yang. Jangan terpaku pada satu pair.





Contoh Trade Setup berdasarkan wave analysis :



Sell EUR/USD rallies melawan 1.2330 take profit 1.2155


Kesimpulan :
Jauh lebih rendah risk dan lebih besar manfaat trading berdasarkan trend daripada counter trend. Filter trade setup anda berdasarkan arahan trend. Entry berdasarkan arah trend dan exit bila melawan arah trend. 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. FOREX - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger